Indralaya – Pada Sabtu, 24 Agustus 2024, upaya pemadaman kebakaran lahan yang melanda Desa Sungai Rambutan, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, berhasil dilakukan oleh tim gabungan. Kebakaran yang dimulai sekitar pukul 13.30 WIB ini melanda lahan seluas ±8 hektar yang sebagian besar merupakan lahan semi gambut dan sawit. Tim yang terlibat dalam operasi ini terdiri dari berbagai unsur, termasuk Polsek Indralaya, TNI, BPBD, Manggala Agni, serta masyarakat setempat.
Kebakaran ini memerlukan upaya pemadaman yang intensif karena kondisi lahan yang sulit. Dalam proses pemadaman, tim gabungan menggunakan berbagai metode, termasuk mesin pompa jinjing dan satu unit water bombing. Meski menghadapi tantangan dari medan yang sulit, kolaborasi antara berbagai pihak membuat proses pemadaman lebih efektif dan terkoordinasi dengan baik.
Jumlah personel yang terlibat dalam pemadaman terdiri dari 15 anggota Polsek Indralaya, satu personel TNI, 12 anggota BPBD, 12 petugas Manggala Agni, dan 10 warga lokal yang tergabung dalam relawan kebakaran atau redkar desa. Penggunaan alat seperti mesin pompa jinjing dan water bombing sangat membantu dalam mempercepat proses pemadaman dan mengurangi dampak kebakaran.
Tim juga melakukan pengecekan terhadap titik hotspot untuk memastikan bahwa api tidak muncul kembali di area yang telah dipadamkan. Dengan adanya koordinasi yang baik dan usaha yang maksimal, api berhasil dipadamkan total pada pukul 16.30 WIB pada hari yang sama. Proses pemadaman ini menunjukkan pentingnya kerja sama lintas instansi dan masyarakat dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan.
Belum diketahui dengan pasti sumber api yang memicu kebakaran ini. Namun, kejadian ini menjadi pengingat akan perlunya upaya mitigasi dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan yang lebih intensif, terutama di daerah yang rawan seperti lahan gambut dan perkebunan.
Pihak berwenang dan masyarakat setempat diharapkan dapat terus berkoordinasi untuk mencegah terjadinya kebakaran serupa di masa depan. Operasi ini menjadi contoh sukses kolaborasi dalam menghadapi bencana alam yang memerlukan penanganan cepat dan terintegrasi.